Secara sederhana securities crowdfunding adalah salah satu cara yang dapat dilakukan seorang pebisnis untuk mendapat modal bisnis secara kolektif. Pengumpulan modal bisnis seperti ini memberikan keuntungan bagi pebisnis dan pemberi modal.
Skema pengumpulan modal seperti ini kini memang memiliki cukup banyak peminat terutama dengan hadirnya berbagai platform crowdfunding resmi dan terpercaya. Informasi lebih lengkap tentang securities crowdfunding akan dibahas melalui artikel ini.
Pengertian Securities Crowdfunding
Crowdfunding menjadi salah satu solusi bagi pemilik UMKM untuk mendapatkan modal. Salah satu jenis crowdfunding yang memiliki banyak peminat adalah securities crowdfunding atau SCF. Secara sederhana SCF merupakan sistem penggalangan dana kolektif atau patungan.
Pebisnis akan mengajukan ide dan rancangan bisnis untuk menarik perhatian pemodal. Pemodal dengan jumlah lebih dari satu pihak akan memberikan dana pinjaman modal kepada suatu bisnis yang dianggap menarik dan memiliki potensi keuntungan.
Sistem pendanaan modal bisnis seperti ini akan menghasilkan keuntungan bagi pebisnis maupun pemodal dalam periode waktu tertentu. Pemberi modal dapat membeli maupun mendapat kepemilikan dengan skema yang sudah ditentukan.
Pebisnis dan pemodal dapat mengikuti SCF melalui berbagai platform crowdfunding resmi yang sudah diawasi oleh OJK. Pihak OJK sendiri sebenarnya sudah mengeluarkan surat keputusan sebagai payung hukum dari sistem SCF.
Hal tersebut disampaikan dan diatur melalui POJK Nomor 57/POJK.04/2020. Peraturan tersebut membahas tentang penawaran efek melalui layanan urun dana berbasis teknologi informasi, seperti securities crowdfunding.
Namun, perlu diingat bahwa OJK berperan sebagai regulator dan pemberi izin untuk platform SCF, bukan sebagai pihak penjamin.
Oleh karena itu, pebisnis maupun pemodal yang ingin berpartisipasi dalam SCF harus benar-benar tepat memilih platform crowdfunding yang resmi, aman, terpercaya, dan berkualitas.
Skema Kerja Sistem Permodalan Securities Crowdfunding
SCF sebenarnya merupakan pengembangan dari jenis equity crowdfunding. Perbedaannya terletak pada skema pendanaan yang digunakan oleh SCF. Skema pendanaan atau mekanisme securities crowdfunding terbagi menjadi tiga jenis.
Berikut ini beberapa sistem atau skema pendanaan SCF, yaitu:
1. Saham
Skema yang pertama adalah skema kepemilikan saham bisnis. Pemodal yang memberikan dana kepada pebisnis akan mendapat dividen sesuai persentase kesepakatan dalam kepemilikan saham.
2. Surat Obligasi atau Surat Bukti Kepemilikan Hutang
Skema pendanaan kedua dalam SCF berbentuk surat obligasi. Surat obligasi ini dapat diterbitkan oleh pemerintah, bank, kementerian, atau korporasi swasta. Di dalam surat obligasi tersebut terdapat fidusia asset atau jaminan invoice.
3. Sukuk atau Surat Tanda Kepemilikan Bersama
Skema pendanaan dalam SCF juga dapat dilakukan dengan sistem syariah melalui sukuk atau surat tanda kepemilikan bersama. Skema pendanaan seperti ini juga da
Keuntungan dan Manfaat Securities Crowdfunding
Securities crowdfunding Indonesia memberikan berbagai manfaat atau keuntungan bagi penggunanya. Apa saja keuntungan atau manfaat yang dapat diperoleh melalui sistem pendanaan modal usaha SCF?
Keuntungan sistem pendanaan usaha SCF adalah pemilik bisnis mendapat kesempatan untuk memperoleh modal usaha dalam waktu cepat dan mudah. Pebisnis mendapat kemudahan untuk mengakses berbagai platform crowdfundising resmi secara online.
Selain itu, pebisnis juga tidak memiliki kewajiban agunan atau jaminan tertentu untuk mendapatkan pendanaan modal usaha. Pebisnis hanya perlu menawarkan saham atau bentuk kompensasi lainnya kepada pemodal.
Keuntungan lainnya adalah pebisnis dan pemodal sama-sama mendapat kesempatan untuk memilih berbagai pilihan skema pendanaan. Misalnya saham, obligasi, atau sukuk.
Securities crowdfunding memberikan solusi yang menguntungkan bagi para pebisnis untuk mendapatkan modal dengan mudah dan cepat secara online. Skema pendanaan modal usaha SCF yang dapat dipilih pun beragam dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan usaha.
