Perkembangan teknologi memang menghadirkan banyak instrumen investasi yang menawarkan keuntungan yang besar kepada masyarakat. Tapi tidak banyak yang mengerti bahwa mendapatkan keuntungan dari investasi tidak semudah membalikan telapak tangan ini  karena terdapat banyak aspek yang berperan penting dalam proses investasi agar bisa menguntungkan. Dalam proses investasi tentunya memiliki resikonya masing – masing terdapat dua jenis prinsip yakni low risk low return dan high risk high return. Prinsip inilah yang masih sering tidak diketahui masyarakat. 

Meskipun investasi adalah kegiatan penanaman modal tetapi investasi tidak selalu dalam bentuk fisik atau yang bisa terlihat seperti saham, reksadana, emas dan lainnya. Ada satu jenis investasi yang tak kalah penting yakni investasi untuk otak atau biasa disebut investasi leher ke atas, maka dari itu istilah investasi leher ke atas ini makin terkenal karena secara tidak langsung mengatakan kita harus investasikan otak kita dengan pengetahuan terlebih dahulu sebelum menginvestasikan uang kita. Untuk lebih lengkapnya yuk simak artikel dibawah ini !

Pengertian Investasi Leher ke Atas

Pada dasarnya, investasi tidak selamanya tentang uang karena ada juga investasi ilmu pengetahuan yang tidak kalah penting. Investasi leher ke atas merupakan istilah untuk menyatakan investasi di organ tubuh yaitu otak, pemikiran dan ilmu pengetahuan. Jenis investasi ini sebenarnya sudah kita lakukan sejak kecil tanpa kita sadari, mulai dari jenjang SD hingga perguruan tinggi. Investasi ini bisa dikatakan sangat penting untuk perkembangan diri kita karena ini bisa meningkatkan kemampuan penalaran manusia dalam berbagai hal. Jika kita belum punya uang untuk berinvestasi secara fisik maka carilah ilmu sebanyak mungkin untuk mencari sumber penghasilan yang menjanjikan. 

Baca Juga  10 Cara Menjadi Produktif Agar Jadi Sukses

Meskipun kita sudah belajar terus menerus sudah dipastikan bahwa ilmu yang kita pelajari tidak akan pernah habis, lain halnya dengan uang yang lama kelamaan bila kita tidak bisa mengolahnya bisa habis kapan saja karena pada akhirnya tanpa adanya ilmu tentunya kita tidak bisa mengelola uang dengan baik sehingga besar kemungkinan untuk mengalami kerugian. Banyak orang yang berpikir jika setelah kita lulus dari perguruan tinggi maka pendidikan tidak diperlukan lagi, sebenarnya anggapan ini tidak sepenuhnya benar ini karena ilmu dan pendidikan harus terus kita pelajari agar kehidupan kita bisa menjadi lebih baik lagi karena dengan ilmu yang kita miliki. Meski nantinya kita sudah mempunyai cukup ilmu dalam bidang investasi bukan berarti kita berhenti belajar sampai disini saja karena merasa ilmu yang dimiliki sudah cukup justru kita harus terus menambah ilmu sampai akhir hayat kita karena jika kita sudah melakukan investasi leher keatas maka secara otomatis kita bisa menentukan investasi yang terbaik serta sudah memahami risiko dari investasi itu sendiri. 

Baca Juga  Cap Rate (Capitalization Rate), Apa dan Bagaimana Cara Hitungnya?

Macam – macam Investasi Leher ke Atas

 Jika sudah paham arti dari investasi leher keatas, kita juga harus tahu berbagai macamnya. Dibawah ini merupakan jenis – jenis investasi leher keatas.

1. Investasi Spiritual

Investasi spiritual ini merupakan investasi yang berkaitan secara langsung dengan kepercayaan yang dianut umat manusia, kegiatan investasi ini dilakukan menurut agama dan kepercayaan masing masing. Dengan mendekatkan diri dengan sang pencipta diharapkan bisa membuat diri kita menjadi lebih tenang serta mendapat petunjuk apa yang harus kita lakukan di masa yang akan datang. 

2. Investasi Keterampilan

Jenis investasi ini berhubungan langsung dengan keahlian yang kita miliki di suatu bidang. Kita bisa terus memperdalam dan mencari pengetahuan sesuai dengan bidang yang kita minati, dengan berkembangnya kemampuan kita di suatu bidang maka kita bisa semakin berkembang.

3. Investasi Sosial

Jenis investasi ini berhubungan secara langsung dengan lingkungan sekitar kita. Menjalin hubungan yang baik dengan sekitar kita tentunya bisa membangun kesan positif di dalam diri kita, contohnya seperti kita mengenal baik siapa tetangga kita dan ramah kepada orang sekitar rumah kita, selain itu memiliki hubungan yang baik dengan partner bisnis yang kita miliki. Dengan membangun relasi yang baik tentunya pengetahuan dan pengalaman akan meningkat. 

Contoh Investasi leher ke atas

Berikut merupakan contohnya.

1. Membaca Buku

Dengan membaca buku kita bisa mendapatkan pengetahuan, seperti pengetahuan investasi, pengetahuan bisnis maupun pengembangan diri. Karena dengan kita rajin membaca buku kita akan tahu lebih banyak tentang banyak hal yang bisa menjadi bekal kita di masa depan. Contohnya kita ingin tahu cara berinvestasi dengan baik dan benar, otomatis kita membaca buku tentang investasi. Nantinya ilmu yang kita dapat dari buku tersebut kita terapkan untuk berinvestasi sesuai dengan arahan buku tersebut. Jika investasi yang kita lakukan berhasil maka tidak ada salahnya membaca buku bukan?

Baca Juga  Ini Dia 5 Pengusaha Properti yang Sukses Mulai dari Nol

2. Mengikuti Training atau Pelatihan

Dalam memilih pelatihan ini harus sesuai dengan bidang yang kita senangi karena jika tidak, ini akan menjadi hal yang sia – sia karena kita tidak nyaman dan malas dalam mengikuti pelatihan nya. Pilihlah pelatihan yang sesuai dengan minat dan bakat kita miliki. Ilmu dari pelatihan yang kita ikuti bisa digunakan untuk mengembangkan diri. Setelah mengikuti pelatihan pastinya kita memiliki ilmu yang berguna untuk peningkatan karir kita. 

3. Mempelajari Hal Baru

Jika kalian masih ragu dalam mempelajari hal baru maka mulai sekarang ada baiknya mulai sekarang tekan perlahan perasaan itu agar tidak terus berkembang. Mempelajari hal baru tidak seburuk yang kalian bayangkan bahkan bisa membuat kalian menjadi lebih berkembang lagi karena siapa tahu dari hal yang baru kita pelajari ini ternyata adalah passion kita yang terpendam dan membuat kita semakin tekun mendalaminya dan menjadi ahli di bidang tersebut. Intinya jangan mudah untuk menyerah dan ragu pada diri sendiri dalam memulai hal yang baru. 

Author