Siapa yang tidak mengenal real estat? Real estate adalah jenis properti yang paling banyak diburu sebagai aset investasi jangka panjang. Real estate bisa termasuk bangunan berupa gedung, rumah atau bahkan perumahan dalam jumlah tertentu.

Ada banyak hal yang jadi dasar kenapa para investor menyasar real estate dibanding dengan aset investasi lainnya. Salah satunya karena potensi return investasinya yang bisa saja bertambah seiring dengan tahun kepemilikan. 

Real Estate Adalah

Real estate atau dalam bahasa Indonesia memiliki terjemahan lahan yasan adalah istilah yang digunakan untuk menyebut sebidang lahan beserta objek yang ada di atasnya baik berupa bangunan kecil maupun lingkup lebih besar seperti perumahan.

Pemerintah secara resmi real estate dilegalkan sebagai objek industri termasuk investasi pada tahun 1974. Didalamnya mencakup proses pengadaan aset real estate, penyediaan aset, pembangunan hingga pemeliharaannya.

Karena memiliki potensi return yang sangat baik maka real estate banyak dipilih sebagai salah satu aset untuk investasi. Bahkan diperkirakan real estate jadi salah satu sektor bisnis untuk meningkatkan nilai ekonomi negara.

Tipe atau Jenis-Jenis Real Estate

Punya makna yang cukup luas, real estate juga memiliki pembagian tipe atau jenis didalamnya. Dengan mengetahui perbedaan ini biasanya pemodal atau calon investor akan bisa lebih mudah untuk menentukan aset spesifik mana yang akan digunakan. Jenis real estate meliputi:

1. Residential

Jenis real estate pertama yang paling banyak diburu adalah jenis residential atau residen. Tipe ini meliputi bangunan yang difungsikan sebagai tempat tinggal. Tipe ini juga memiliki nilai return yang cukup menjanjikan bila dipilih sebagai aset investasi.

Baca Juga  Pemodal Adalah : Pengertian, Fungsi dan Jenisnya

Didalam jenis real estate residential ini meliputi rumah, perumahan, gedung bertingkat, gedung besar, perkantoran, apartemen hingga rumah susun. Tidak hanya berupa bangunan dengan fungsi tempat tinggal cakupan real estate jenis ini juga tidak jarang meliputi industri atau bisnis rumahan didalamnya.

2. Industrial

Jenis real estate yang kedua adalah jenis aset industrial. Siapa sangka proses bisnis industri secara keseluruhan lengkap dengan objek industri dan tempat industrinya bisa masuk dalam salah satu jenis real estate.

Memang biasanya jenis real estate industrial hadir di dalam real estate residen. Namun kini tipe industrial banyak punya tempatnya sendiri. Nilai yang ditawarkan sebagai aset industri juga tidak main-main bahkan bisa lebih besar dari aset residen.

3. Commercial

Sesuai namanya tipe real estate commercial ini lebih lekat dengan aset yang bisa dijual belikan. Memang pada dasarnya residen juga bisa masuk dalam jenis ini bila tujuan kepemilikannya untuk diperjual belikan dan mendapatkan profit tertentu.

Yang termasuk dalam contoh real estate commercial ini diantaranya gudang, perkantoran dengan lantai yang disewakan, hotel atau jenis penginapan lainnya. Jenis bangunan atau lingkup industri besar lain juga bisa masuk dalam jenis real estate ini.

Perbedaan Properti dan Real Estate Adalah?

Mungkin saja sebagian banyak orang banyak masih berasumsi bahwa properti dan real estate itu sama. Padahal bila ditelusuri lebih jauh lagi kedua istilah ini merupakan istilah dengan makna yang cukup berbeda. 

Properti sebenarnya bisa diartikan sebagai kepemilikan atas suatu aset atas lahan dan bisa mencakup keseluruhan bangunan yang ada diatasnya. Jadi suatu aset bisa disebut sebagai properti bila sudah dicap sebagai kepemilikan seseorang atau suatu lembaga.

Sedangkan real estate memiliki makna yang lebih mengacu pada bentuk bagunan atau lahan secara fisik. Karenanya bisa disimpulkan bisa saja perumahan disebut sebagai properti tapi belum tentu bisa disebut sebagai real estate. 

Baca Juga  Valuasi Adalah : Pengertian, Jenis, Faktor dan Metodenya!

Sementara itu real estate punya cakupan yang lebih luas terlepas dari kepemilikan, objek yang mencakup didalamnya bisa berupa:

  • Bidang industri
  • Bidang komersial: pusat perbelanjaan, hotel, dan sebagainya
  • Bidang residen: hunian, lahan perumahan, dan lainnya
  • Bidang perkebunan: lahan hutan lindung khusus, pertambangan dan lainnya

Jadi perbedaan real estate dan properti bisa dikatakan merupakan objek umum yang lebih luas sedangkan properti adalah objek aset yang dimiliki oleh seseorang. Bisa jadi didalamnya termasuk kepemilikan properti real estate.

Khususnya pada bidang komersial atau residen, maka objek didalamnya bisa disebut dengan properti. Lebih jauhnya lagi bisa disebut dengan properti real estate bila memang sudah dimiliki oleh suatu pihak baik perorangan maupun lembaga.

Tips Memilih Real Estate sebagai Aset Investasi

Investasi kini bisa dilakukan dengan media apapun. Real estate adalah salah satu contoh media investasi yang punya profit cukup besar. Bahkan tidak menutup kemungkinan nilai pertumbuhan profitnya bisa naik setiap tahun. Agar tidak salah dan merugi, berikut tips pilih real estate sebagai aset investasi.

1. Pilih Real Estate Legal

Pertama, hanya pilihlah real estate dari dealer yang legal dan terpercaya. Bagaimanapun proses ini tidak bisa disepelekan menyangkut objek yang cukup sensitif. Apalagi bila pemodal atau calon investor ingin memiliki aset berupa residen.

Dengan hanya memilih dealer legal dan membelinya secara legal maka kemungkinan buruk bisa jauh ditanggulangi. Terlebih kemungkinan penipuan dengan kemungkinan pengalihan aset secara tiba-tiba akan jauh terjadi. 

2. Pastikan Persuratan Aset Mendukung

Persuratan bagaimanapun selalu menyertai objek jual beli yang sah. Tidak hanya aset berupa kendaraan yang perlu dibarengi dengan surat pendukung sebagai legalitas akhir, maka hal ini juga berlaku untuk aset real estate.

Baca Juga  Investasi Jangka Pendek: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya!

Persuratan yang berlaku bagi aset real estate biasanya surat kepemilikan hingga sertifikat tertentu. Jangan lupa juga untuk memastikan surat masih berlaku untuk digunakan sebagai jaminan hukum atas kepemilikan suatu aset real estate.

3. Beli Aset di Daerah Potensial

Untuk mendapatkan nilai profit yang terkandung dalam suatu aset real estate bisa calon investor bisa mulai dengan memilih aset yang berada di daerah potensial. Belilah aset yang mungkin ada di daerah pembangunan meskipun letaknya jauh dari pusat kota.

Setelah memilih jangan lupa untuk langsung membeli aset yang dituju. Bagaimanapun juga persaingan ketat dalam pembelian aset bisa saja terjadi antar investor. Jangan ragu untuk membeli aset dalam jumlah tertentu untuk nantinya dikembangkan kembali.

4. Lakukan Perhitungan Profit Terlebih Dulu

jangan lupa untuk melakukan perhitungan profit terlebih dulu. Dalam dunia investasi ada banyak rumus yang bisa digunakan untuk melihat nilai profit dari suatu aset mulai dari rumus cap rate hingga rumus NPV.

Bila diperlukan lakukan perhitungan langsung pada ahli untuk mendapatkan kejelasan tentang profit ini. Jangan lupa juga untuk menghitung nilai profit potensial di periode investasi yang akan datang dan lakukan perbandingan.

5. Pastikan Nilai Sewa Relevan

Terakhir, pastikan nilai sewa yang diberlakukan relevan. Bagaimanapun juga salah satu cara untuk mengembangkan aset real estate yakni dengan menggunakan teknik penyewaan. Bukan memindahtangankan aset yang dimiliki melainkan menyewakannya.

Dengan melakukan ini nilai aset real estate bisa saja bertambah setiap tahunnya. Terlebih tidak perlu mengeluarkan uang pemeliharaan dari dana pribadi karena bisa jadi tercover dengan biaya sewa yang dibayarkan nantinya.

Real estate adalah salah satu aset yang paling banyak diincar kini untuk mengembangkan aset investasi secara masif. Dengan nilai pertumbuhan yang tinggi per tahunnya bisa jadi ini menjadi aset potensial untuk investasi.

Author